KATA
PENGANTAR
Puji
syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nyag, sehingga berhasil
menyelesaikan Tugas makalah ini yang berjudul “Individu, Keluarga dan
Masyarakat”
Makalah
ini, tentunya masih jauh dari
kesempurnaan, karena saya juga masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu
arahan, koreksi dan saran, sangat berguna bagi saya kedepannya. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Terima
kasih.
Depok, 5 Januari 2016
Handhika
Prameswara
BAB
I
PENDAHULUAN
Manusia
sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh karenanya manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok atau
berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat merupakan wadah
berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial, masyarakat terdiri
dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan keinginan hidup
bersama.Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk
sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan
berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Para
sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di dalamnya terdapat
orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang
diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.
Oleh
karena itu begitu menariknya judul yang kami bahas ini sehingga kami mendapat
tugas membuat makalah dengan judul Manusia Sebagai Individu, Keluarga, dan
Masyarakat, semoga makalah yang kami buat ini dapat bermanfaat khususnya bagi
pemakalah dan umumnya bagi para pembaca, serta kami minta maaf apabila makalah
ini belum sempurna dan jauh dari yang diharapkan, oleh karenya kami meminta
kritik dan saran yang sifatnya mendukung untuk kemajuan makalah ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Individu
a. Definisi
Kata
“ Individu” berasal dari kata latin, yaitu individuum, berarti “yang tak
terbagi”. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Arti lainnya adalah sebagai
pengganti “orang seorang” atau manusia perorangan. Disini terlihat bahwa sifat
dan fungsi manusia, sebagaimana ia hidup di tengah-tengah individu lain dalam
masyarakat.
Individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan,
dapat kita uraikan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Makna
manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan
tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut
proses individualisasi atau aktualisasi diri.
b. Tugas Individu
Manusia
sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu;
1. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa
teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran
tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses
perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
2. Menghiasi diri dan budi pekerti dengan
baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan
bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka
akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat,
2.
KELUARGA
a.
Definisi Keluarga
Keluarga
diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai
makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga
adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi,
atu merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang
suami, seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang
sama ( keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.
Setiap
individu akan saling berhubungan. Ibarat suatu benda yang tersusun atas
beberapa bagian penyusunnya, mulai dari atom sebagai partikel penyusun terkecilnya,
begitu pula hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat.Individu berasal
dari kata latin, “individuum” yang artinya “tak terbagi”. Individu bukan
berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan
kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dan diantara
orang-seorang tersebut pasti terdapat perbedaan/diferensiasi yang disebabkan
oleh beberapa faktor. Timbulnya perbedaan tersebut bukan hanya pembawaan,
tetapi melalui kaitan dengan dunia yang telah mempunyai sejarah dengan
peradabannya. Setiap individu pasti mempunyai kepribadian istimewa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Kita
semua tahu bahwa manusia selain merupakan makhluk individu, juga merupakan
makhluk sosial. Sehingga mereka tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus
saling mengadakan hubungan sosial antara satu individu dengan yang lainnya
karena mereka saling membutuhkan. Beberapa individu yang berkumpul menjadi satu
akan membentuk sebuah keluarga, yang merupakan unit/satuan masyarakat terkecil
yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga
biasanya terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya. Keluarga inilah yang
melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam
masyarakat.
Bebepara
pengertian dari keluarga :
1.
Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga
adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang
bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2.
Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga
adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan
yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu budaya.
3.
Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat
disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1.
Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi
2.
Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3.
Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4.
Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
b.
Struktur Keluarga
1.
Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah
2.
Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3.
Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4.
Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami
5.
Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga,
dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan
dengan suami atau istri
c.
Ciri-Ciri Struktur Keluarga
1.
Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
2.
Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing
3.
Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
d.
Ciri-Ciri Keluarga Indonesia
1.
Suami sebagai pengambil keputusan
2.
Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3.
Berbentuk monogram
4.
Bertanggung jawab
5.
Pengambil keputusan
6.
Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7.
Ikatan kekeluargaan sangat erat
8.
Mempunyai semangat gotong-royong
e.
Fungsi Keluarga
Adapun
fungsi keluarga itu sendiri antara lain dapat dikelompokkan menjadi :
1. Fungsi Biologis
Dengan
fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan
perkawinan bagi anak-anaknya. Kerena dengan perkawinan akan terjadi proses
kelangsungan keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam
tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup melalui perkawinan.
2. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga
diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari
gangguan-gangguan sebagai berikut :
a. Gangguan udara dengan berusaha menyediakan
rumah
b. Gangguan penyakit dengan berusaha
menyediakan obat-obatan
c. Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan
senjata, pagar tembok dan lain-lain
3. Fungsi Ekonomi
Keluarga
berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu :
a. Kebutuhan makan dan minum (Pangan)
b. Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
(Sandang)
c. Kebutuhan tempat tinggal (Papan)
4. Fungsi Keagamaan
Keluarga
diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama
dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Fungsi Sosial
Dengan
fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal
selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh
masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka
jalankan kelak bila sudah dewasa.
3. Masyarakat
a.
Arti Definisi / Pengertian Masyarakat Menurut Beberapa Ahli
Dalam
bahasa Inggris masyarakat disebut juga society, asal katanya sociusyang berarti
kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitusyirk, artinya
bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup,
yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh
unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan.
Berikut
di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi
dunia.
1.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
2.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif
pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di
suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian
besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
b.
Faktor-Faktor / Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut
Soerjono Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
1.
Berangotakan minimal dua orang.
2.
Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.
3.
Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang
saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota
masyarakat.
4.
Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu
sama lain sebagai anggota masyarakat.
c.
Ciri / Kriteria Masyarakat Yang Baik
Menurut
Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan
manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1.
Ada sistem tindakan utama.
2.
Saling setia pada sistem tindakan utama.
3.
Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4.
Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.
d.
Tugas manusia sebagai anggota masyarakat
1. Saling tolong menolong dan bantu
membantu dalam kebajikan
2. Ikut meringankan beban kesengsaraan
orang lain
3. Menjaga dan memelihara keamanan,
ketentraman dan ketertiban lingkungan dan masyarakat
4. Menghindari perkataan dan tindakan yang
menyakitkan orang lain sehingga tercipta ketergantungan yang saling
menguntungkan.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari
seluruh uraian mengenai relasi individu dengan enam macam lingkungan sosial
mulai dari keluarga sampai nasional, dapat ditarik kesimpulan sementara, bahwa
individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga
atau lembaga sosial, sedangkan individu dalam konteks lingkungan sosial yang
lebih besar, seperti masyarakat nasion, posisi dan peranannya semakin abstrak.
Daftar
Pustaka
http://wildaznov11.blogspot.com/search/label/Bhs.%20Indonesia
http://sujitoblog.com/opini/pengertian-individu.htm
http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-kehidupan-sosial-antar-manusia
http://seabass86.wordpress.com/2009/05/07/pengertian-budayadan-asal-usul-kebudayaan-serta-macam-macam-kebudayaan/
http://wapedia.mobi/id/बुदाय
http://donloadmakalah.blogspot.co.id/2012/05/makalah-individu-keluarga-dan.html?m1
Komentar
Posting Komentar