Mahasiswa
Memahami Konsep Dari Pembelajaran
Lingkungan belajar yang ditata oleh kampus merupakan salah
satu faktor yang dipercaya mempengaruhi perilaku para mahasiswanya baik dalam
bersosialisasi maupun pada saat pengembangan pendidikan mereka selama menjalani
pendidikan di dunia perkuliahan.
Mata kuliah ini meliputi kajian hakikat belajar dan
pembelajaran, prinsip dan implikasi belajar pembelajaran, teori belajar dan
implementasi dalam proses pembelajaran, gaya dan masalah-masalah belajar,
siklus belajar, komunikasi pembelajaran, metode pembelajaran inovatif, dan
evaluasi pembelajaran.
1. Pembelajaran dari Pengamatan
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang komplek dan menuntut penanganan untuk meningkatkan kualitasnya, baik yang berupa menyeluruh maupun pada beberapa komponen tertentu karena dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari berbagai variable pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru, pembelajaran, dan peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta didik. Berdasarkan hal tersebut pendidik harus mampu menggunakan model pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatar belakangi bahwa beberapa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak dini agar ia mampu untuk bersosialisasi dengan lingkungannya dan gerakan baru sehingga berbagai jenis pembelajaran dapat digunakan oleh pendidik untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar, seperti cara guru mengajar dan cara peserta didik belajar.
Dosen merupakan suatu profesi yang sangat unik. Selain harus memiliki jiwa pengabdian yang tinggi ia juga memiliki tanggung jawab yang besar pada masa depan peserta didik. Oleh karena itu, dosen harus selalu belajar, baik untuk ilmu pengetahuan dan keterampilan pembelajaran, maupun belajar memahami aspek psikologis kemanusiaan. Seorang guru juga harus mampu memahami bagaimana cara peserta didiknya belajar. Jika seorang guru telah mampu menguasai teknik yang dapat meningkatan semangat keaktifan anak didiknya dalam belajar, maka dunia pendidikan akan semakin efektif dan professional.
1. Pembelajaran dari Pengamatan
Pendidikan adalah suatu kegiatan yang komplek dan menuntut penanganan untuk meningkatkan kualitasnya, baik yang berupa menyeluruh maupun pada beberapa komponen tertentu karena dalam kegiatan pembelajaran terdiri dari berbagai variable pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru, pembelajaran, dan peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta didik. Berdasarkan hal tersebut pendidik harus mampu menggunakan model pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar. Hal ini dilatar belakangi bahwa beberapa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak dini agar ia mampu untuk bersosialisasi dengan lingkungannya dan gerakan baru sehingga berbagai jenis pembelajaran dapat digunakan oleh pendidik untuk meningkatkan kualitas belajar dan mengajar, seperti cara guru mengajar dan cara peserta didik belajar.
Dosen merupakan suatu profesi yang sangat unik. Selain harus memiliki jiwa pengabdian yang tinggi ia juga memiliki tanggung jawab yang besar pada masa depan peserta didik. Oleh karena itu, dosen harus selalu belajar, baik untuk ilmu pengetahuan dan keterampilan pembelajaran, maupun belajar memahami aspek psikologis kemanusiaan. Seorang guru juga harus mampu memahami bagaimana cara peserta didiknya belajar. Jika seorang guru telah mampu menguasai teknik yang dapat meningkatan semangat keaktifan anak didiknya dalam belajar, maka dunia pendidikan akan semakin efektif dan professional.
Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan
informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas softskill.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk :
1. Mengetahui kesadaran mahasiswa akan
lingkungannya.
2. Mengetahui minat belajar mahasiwa terhadap
beberapa kondisi kampus.
3. Mengetahui seberapa besar peran kampus dalam memfasilitasi mahasiswanya.
3. Mengetahui seberapa besar peran kampus dalam memfasilitasi mahasiswanya.
1.1. Bentuk
Pembelajaran
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah
penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar
untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar.
Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai
beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya
inspirasi bagi pendengarnya.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses
pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling
bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan
masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang
menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif
(Gagne & Briggs. 1979: 251).
Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya,
dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam
pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi
pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan
ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas
pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan
metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana
proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode
pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar
yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh
kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara
membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang
diperagakan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c. Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah
metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah
yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode
ceramah plus, diantaranya yaitu:
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
a. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b. Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu
metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat
sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
a. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b. Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a. Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b. Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.
6. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah
suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode
ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri
dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan
dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7. Metode Study Tour
(Karya Wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah
metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna
memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan
mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh
pendidik.
8. Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah
suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang
kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan
untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal:
membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk
kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9. Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu
metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing
mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator.
Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian
lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team
pendidik tersebut
10. Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan
mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya
sendiri.
11. Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan
hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir,
sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang
dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12. Project Method
Project Method adalah metode perancangan
adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu
proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13. Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode
mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian
disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya
14. Metode
Global(Ganze Method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar
dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa
yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
1.2.
Pembelajaran Induktif
Pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran
yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Model
pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi
sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada model pembelajaran induktif guru
langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan
ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru
membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi
yang diberikan. Model pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori
konstruktivisme dalam belajar. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam
bertanya (questioning) dalam penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah
guru akan membimbing siswa membangun pemahaman terhadap materi pelajaran dengan
cara berpikir dan membangun ide. Tingkat keefektifan model pembelajaran
induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya
dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan
untuk membuat siswa berpikir.
Struktur sosial dalam pembelajaran menjadi ciri lingkungan kelas yang sangat dibutuhkan untuk belajar melalui model pembelajaran induktif. Model pembelajaran induktif mensyaratkan sebuah lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa merasa bebas dan terlepas dari resiko takut dan malu saat memberikan pendapat, bertanya, membuat konklusi dan jawaban. Mereka harus bebas dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar.
Struktur sosial dalam pembelajaran menjadi ciri lingkungan kelas yang sangat dibutuhkan untuk belajar melalui model pembelajaran induktif. Model pembelajaran induktif mensyaratkan sebuah lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa merasa bebas dan terlepas dari resiko takut dan malu saat memberikan pendapat, bertanya, membuat konklusi dan jawaban. Mereka harus bebas dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar.
1.3. Pohon
Keputusan Pembelajaran
Pembelajaran
pohon keputusan adalah suatu metode untuk memperkirakan fungsi target bernilai
diskrit, yang mana fungsi pembelajaran direpresentasikan oleh sebuah pohon
keputusan.
Secara umum, pohon keputusan merepresentasikan sebuah
disjungsi dari beberapa konjungsi dari beberapa batasan pada nilai atribut dan
instansi.
1.4.
Pembelajaran Ensemble
Sebuah pengklasifikasi ensemble adalah himpunan beberapa
pengklasifikasi, di mana keputusan dari tiap pengklasifikasi dikombinasikan
dengan suatu cara (pada umumnya menggunakan voting dengan atau tanpa menggunakan
bobot) untuk mengklasifikasikan data baru (Dietterich, 2001). Kerangka kerja
dasar sebuah ensemble. Pengklasifikasi
ensemble tersebut dibuat dengan menggunakan data pelatihan untuk membangun
beberapa pengklasifikasi dasar yang kemudian digabungkan untuk memperoleh hasil
klasifikasi akhir. Sebuah pengklasifikasi ensemble akan menjadi
pengklasifikasi yang efektif apabila memiliki tingkat akurasi klasifikasi yang
tinggi di mana masing-masing hasil prediksinya tidak saling berkaitan (Bauer dan
Kohavi, 1999). Beberapa metode untuk membuat ensemble, antara lain pelatihan
pengklasifikasi dasar pada subset data pelatihan yang berbeda (misalnya bagging
dan boosting), penggunaan algoritma pembelajaran yang berbeda, melakukan
randomisasi, dan pelatihan pada feature subset yang berbeda (Dietterich, 2001).
ppt:
https://docs.google.com/presentation/d/1qyNnc0St56lJyxKsctmQJKKuQ5YjUSuYdZfAMgpo5zY/edit#slide=id.p7
Referensi :
https://sites.google.com/a/std.stei.itb.ac.id/sulhan/pembelajaran-mesin-lanjut/pembelajaran-pohon-keputusan-decision-tree
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/
http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/ComTech/Vol%204%20No%201%20Juni%202013/32_SI_MedianaAryuni_OK.pdf
https://docs.google.com/presentation/d/1qyNnc0St56lJyxKsctmQJKKuQ5YjUSuYdZfAMgpo5zY/edit#slide=id.p7
Referensi :
https://sites.google.com/a/std.stei.itb.ac.id/sulhan/pembelajaran-mesin-lanjut/pembelajaran-pohon-keputusan-decision-tree
http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/
http://research-dashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/ComTech/Vol%204%20No%201%20Juni%202013/32_SI_MedianaAryuni_OK.pdf
Komentar
Posting Komentar